Arsip | Desember, 2012

motivasi berprestasi

28 Des

MOTIVASI BERPRESTASI Definisi Motifasi • Motivasi adalah suatu tenaga atau factor yang terdapat di dalam diri manusia yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya (Handoko 2002,dalam jurnal Ninawati vol 5 hal:77) • Motivasi adalah kekuatan dari dalam yang menggerakan dan mengarahkan atau membawa tingkah laku ketujuan (Gunarsa, hal: 78) • Motivasi adalah kejadian untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi kearah tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi kebutuhab individual.(Robbins(1996: 198-199), dalam jurnal Ninawati hal: 77) Devinisi Motivasi Berprestasi • Motivasi Berprestasi adalah kencenderungan untuk mencapai sukses atau memperoleh aa yang menjadi tujuan akhir yang dikehendaki (Sunrsa dan Gunarsa1995,hal:78) • Motivasi Berprestasi adalah sebuah motivasi inntrinsik untuk meraih sesuatu demi prestasi disamping beberapa jenis motif lain ( Seprinthal& oja, 1998 , hal:78). • Motivasi Berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik – baiknya agar dapat mencapai prestasi dengan predikat terpuji (David Mcclelland,di buku Mangkunegara,hal: 19). Definisi Oprasional Suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan dengan sungguh – sungguh agar mencapai prestasi yang memuaskan yaitu dengan predikat yang terbaik dan terpuji. Atau kebutuhan untuk mencapai sukses yang diukur berdasarkan standar kesempurnaan dalam diri seseorang. Karakteristik Motivasi Berprestasi • David Mcclelland (1961:17,dibuku Mangkunegara,Perilaku dan Budaya Organisasi hal:19.) mengemukakan 6 (enam) karakteristik orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi, yaitu: o Memiliki tingkat tanggungjawab pribadi yang tinggi. o Berani mengambil dan memikul resiko. o Memiliki tujuan yang realistic. o Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasikan tujuan. o Memanfaatkan umpan balik yang konkrit dalam semua kegiatan yang dilakukan. o Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan. • Edward Murroy (1957 : 54 di buku Mangku Negara hal:20) berpendapat bahwa, ada 8 (delapan) karakteristik orag mempunyai motivasi berprestasi tinggi yaitu: o Melakukan sesuatu dengan sebaik – baiknya. o Melakukan sesuatu dengan mencapai kesuksesan. o Menyelesaikan tugas – tugas yang memerlukan usaha dan ketrampilan. o Berkeinginan menjadi orang terkenal atau menguasai bidang tertentu. o Melakukan pekerjaan yang sukar dengan mencapai hasil yang memuaskan. o Mengerjakan sesuatu yang sangat berarti. o Melakukan sesuatu yang lebih baik daripada orang lain. o Dan menulis novel atau cerita yang bermutu.

konsep diri remaja pada perilaku konsumtif

28 Des

Fenomena selera barat telah mewarnai gaya hidup masyarakat. Gaya hidup yang sering membelanjakan uang tanpa memperhitungkan manfaat dari barang yang dikonsumsi. Hal inididukung olehmaraknya pembangunan toko-toko swalayan, department store,pembelanjaan yang dikalukan secara online melalui media internet serta yang ditawarkan melalui katalog. Salah satuyang mempengaruhi perilaku membeli masyarakat adalah banyaknya berbagaimacam penawaran produk yang beredar, baik yang secara langsung maupunmelalui media massa. Hal tersebut mendorong masyarakat untuk melakukanpembelian yang hanya memenuhi kepuasan secara berlebihan atau biasadisebut perilaku konsumtif. Perilaku konsumtif bukan lagi untuk memenuhikebutuhan semata tapi untuk memenuhi keinginan yang sifatnya untuk menaikkanprestise, menjaga gengsi, mengikuti mode dan berbagai alasan yang kurangpenting.

Belanja, adalah kata yang sering digunakan sehari-hari dalam konteks perekonomian, baik di dunia usaha maupun di dalam rumah tangga. Namun kata yang sama telah berkembang artinya  sebagai suatu cerminan gaya hidup dan rekreasi pada masyarakat kelas ekonomi tertentu. Belanja juga punya arti tersendiri bagi remaja.

 

 

Masa remaja merupakan masa peralihan, masa terjadinya perubahan pada aspek psikologis dan aspek fisik. Remaja selalu mencoba –coba sesuatu yang baru karena rasa penasaran yang terlalu tinggi. Hal ini membawa remaja lebih kebingungan, dalam diri remaja khususnya remaja putri. Di satu sisi, remaja memiliki konsep dan prinsip tentang cantik, namun di sisi lain mereka terkadang tidak kuasa menolak tawaran konsep cantik itu sehingga keputusan memakai produk kosmetik dengan alasan ingin terlihat lebih menarik.

Media elektronik seperti televisi sarat akan iklan, belum lagi media cetak melahirkan satu media yang menarik seperti katalog-katalog kecantikan yang sedang menjamur saat ini secara perlahan–lahan tapi pasti menuntun wanita terlebih remaja memasuki budaya konsumtif (konsumerisme). Catalog (John dan Echlos,102) adalah salah satu media iklan yang didalamnya terdapat daftar barang-barang yang ditawarkan biasanya disertai keterangan- keterangan mengenai produk dan gambar produk atau buku yang memuat nama benda/informasi yang ingin disampaikan, disusun secara berurutan/daftar barang yang dilengkapi dengan nama, harga, mutu dan cara pemesanannya.

Katalog sebagai salah satu media iklan cetak yang menarik karena mempunyai daya pikat secara visual yang mempengaruhi kognitif bagi pembeli, dapat mempengaruhi emosional pembeli, dan lebih ekonomis dalam melakukan pembelian. Ada beberapa macam produk didalam katalog yang ditawarkan oleh para konsumen. Misal, Oriflame yang menawarkan berbagai macam produk kecantikan dan perawatan tubuh dengan disertai daftar harga, manfaat barang serta bentuk barang yang ditawarkan, Garucci  menawarkan berbagai bentuk tas, dompet dan alas kaki dengan disertai gambar dan daftar dari harga-harga barang yang ditawarkan. Ada pula Sophie Martin yang menawarkan berbagai macam produk seperti pakaian, accesoris, tas, alas kaki, kosmetik dan berbagai macam perawatan tubuh dari untuk anak-anak sampai dewasa, pria dan wanita.

Profil kuuuuu

28 Des

NAMA            : ISMI

NIM               :072070775

JURUSAN    : PSIKOLOGI

HOBY            : MAKAN, TIDUR

CITA-CITA : SUKSES DUNIA AKHIRAT

Snapshot_20120601_7    yang foto sebelah tuh poto bebebkuuu namanya widy, unyuk tp agak sedikit narsis..hohohoho

ARTIKEL ILMIAH populer

28 Des

Indonesia yang merupakan Negara muslim terbesar, masyarakatnya juga masih banyak yang percaya kepada paranormal. Beberapa waktu yang lalu marak fenomena dukun cilik Ponari. Ribuan orang dari seluruh penjuru Indonesia datang ke rumah Ponari dengan kepercayaan bahwa air yang telah dicelup oleh batu milik Ponari dapat menyembuhkan segala penyakit (www.antara.co.id), dan lebih terbaru lagi yaitu Dukun Tiban alias mas kemis dari jombang jawa timur. Dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit yaitu dengan cara mengusap  dengan tangan kosong dibagian yang dikeluhkan. Ironisnya banyak sekali warga dari berbagai penjuru yang sangat percaya dan antusias untuk mendatangi dengan harapan meminta kesembuhan dari dukun tiban tersebut.

Paranormal di Indonesia, berdasarkan pengamatan penulis, sekarang lebih berani dan secara terang-terangan dalam mempromosikan dirinya. Mereka mempromosikan dirinya lewat iklan ditelevisi-televisi, internet, maupun Koran. Iklan di televise lewat layanan sms ramalan adalah cara yang sekarang banyak digunakan paranormal. Dengan gaya yang menyakinkan para paranormal itu mempromosikan bahwa dirinya dapat mengatasi segala masalah-masalah baik. Masalah keuangan,jodoh, cinta, maupun gangguan setan. Seperti mama Laurent dalam layanan SMS REG MAMA, dengan gaya tenang dan pelan berkata “ saya tidak bias mengubah nasib anda, tapi saya bias membantu anda mengubah nasib anda sendiri”. Kemudian Mbah Roso dalam layanan SMS REG WETON yang memberikan ramalan tanggal lahir, dia berkata “ kamu tidak cocok bekerja di air, kamu cocoknya bekerja jadi pedagang: ; di iklan yang lain Mbah Roso juga berkata “ kamu belum kawin tho? Kerjaan gak jelas, hidup gak teratur “ , serta Ki Joko Bodo dalam layanan SMS REG JENENG yang dapat meramal pekerjaan yang cocok untuk seorang melalui namanya, dan masih banyak lainnya.

Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap paranormal ini dapat dilihat dari banyaknya paranormal baru yang bermunculan, Data menunjukkan di AS, praktek perdukunan meningkat 400 persen dalam 10 tahun terakhir, yaitu terdapat 400.000 lebih orang yang bekerja full time dibidang perdukunan. Data tersebut menunjukkan bahwa di AS, paranormal merupakan suatu pekerjaan jasa yang diterima keberadaannya oleh masyarakat Amerika, padahal Negara yang maju dikenal sebagai Negara yang mempunyai masyarakat yang terkenal berpikiran rasional. Hal ini sama dengan Indonesia yang merupakan Negara berkembang masyarakatnya juga masih banyak yang percaya terhadap paranormal.negara yang dilewati katulistiwa, termasuk Indonesia merupakan basis berkembang praktek perdukundn (www.cherubimsonline.com)

Agama islam tidak mengajarkan untuk tidak percaya kepada paranormal, seperti dalam hadist riwayat Bukhori, Muslim dan Akhmad : Aisyah RA berkata ,” Orang- orang bertanya kepada Rosulullah SAW tentang para dukun, “ beliau bersabda, “ Mereka tidak ada apa-apanya. Para sahabat bertanya, Wahai Rosulullah, mereka kadang- kadand dapat menceritakan sesuatu ynga benar kepada kami. Maka Posulullah bersabda, “ Kalimat tersebut berasal dari kebenaran yang dicuri oleh jin, kemudian dibisikkan ketelinga para walinya ( dukun/ paranormal), kemudian ia menambahnya dengan seratus kedustaan”. (Abdillah,2006 hal.93).

Kejadian- kejadian yang tidak dapat diterima dengan akal sehat tersebut biasa dipandang sebagai sesuatu yang ajaib, seperti ramalan, telepati, tahan api, dan melayang diatas tanah. Ilmu Parapsikologi (Kartoatmodjo, 1995, hal 11) menyebut kejadian itu sebagai gejala paranormal, yaitu gejala yang terjadi di samping gejala yang normal.Seperti ada orang yang dapat melihat tanpa menggunakan kedua matanya, tapi menggunakan hidung, padahal normalnya orang melihat menggunakan mata. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, orang yang menguasai satu atau beberapa gejala paranormal biasa disebut sebagai Paranormal atau Dukun.

Gejala paranormal, dalam ilmu parapsikologi (Kartoatmodjo,1995,hal.13) dibagi menjadi dua yaitu paragnosi dan parergi. Paragnosi yaitu pengamatan yang terjadi diluar indera manusia ( Aeaxtra Sensory Perception), seperti ramalan, melihat menggunakan hidung, vision, telepati, dan impian. Parergi adalah pengamatan yang oleh karena psikis, tanpa menggunakan kekuatan dalam tubuh manusia tanpa menggunakan kekuatan dalam tubuh manusia, langsung menimbulkan perubahan yang bersifat fisik, seperti telekinesis ( menggerakkan benda tanpa menggunakan tangan), dan Levitasi (terbang diatas tanah). Beberapa paranormal ada yang menguasai satu atau lebih keahlian tersebut.

Artikel Obesitas

28 Des

OBESITAS

 Zaman sekarang banyak sekali variasi makanan yang lezat dan menggoda selera untuk memakannya, akan tetapi komposisi gizinya tidak seimbang. Makanan seperti itu  jika tidak sering dikonsumsi akan menjadi aman bagi tubuh. Namun jika menjadi kebiasaan dan sering dikonsumsi akan mempunyai dampak yang buruk bagi tubuh. Keadaan seperti itu sudah mewabah di semua Negara, termasuk di Indonesia. (Nuraini. 2004)

Gaya hidup yang kurang menggunakan aktifitas fisik akan berpengaruh pada kondisi tubuh seseorang. Aktivitas fisik tersebut diperlukan untuk membakar kalori dalam tubuh, apabila pemasukan tubuh yang tidak seimbang dengan aktifitas yang seimbang akan memudahkan seseorang menjadi kegemukan. Pada mahasiswa, kegemukan menjadi permasalahan yang cukup berat, karena keinginan untuk tampil sempurna yang sering kali diartikan dengan memiliki tubuh yang langsing, diperparah dengan berbagai iklan di televisi, surat kabar dan media masa lain yang selalu menonjolkan figur-figur yang langsing, tubuh proposional dan iklan berbagai macam ramuan obat-obatan, makanan dan minuman untuk merampingkan tubuh. Akibatnya jutaan rupiah uang dibelanjakan untuk diet ketat, obat-obatan, dan perawatan-perawatan guna menurunkan berat badan.( Asri. 2004 )

Obesitas paling ditakuti perempuan, mungkin pernah melihat atau mengalami sendiri ketika masih remaja, mempunyai tubuh yang langsing dan enak dipandang, dan setelah hamil dan mempunyai anak seolah hilang tubuh langsing tersebut. Berganti tubuh yang gemuk dan berlemak disana sini. Orang yang obesitas juga sering  kali mengalami gangguan psikologis berupa rasa rendah diri, keadaan depresi, bahkan bisa terkucil dari pergaulan sosial. Terlebih lagi bila lingkungan di sekitarnya tidak memberi dukungan melainkan mengolok-olok kegemukannya (majalah Nova. 2003).

Setiap individu memiliki ukuran percaya diri yang berbeda-beda karena kepercayaan diri ditentukan oleh keberhasilan, kegagalan dan pengalaman masa lalu individu itu sendiri. Individu yang mengalami kegemukan cenderung merasa kurang percaya diri sehingga seringkali mengalami depresi atau tertekan, baik karena dirinya sendiri maupun karena lingkungannya. (Nuraini.2004)

Dari segi psikologis, kegemukan dianggap sebagai keadaan yang hanya akan memperburuk tampilan. Dalam pergaulan hidup sehari-hari, individu yang menderita kegemukan akan merasa kurang percaya kurang diri  dan merasa tampilanya kurang sedap dipandang mata. Perasaan- perasaan demikian  pada akhirnya dapat memunculkan perasaan tertekan atau bahkan depresi (Purwanti  2001). Menurut Brehm (Asri.2004) rendahnya rasa percaya diri pada individu yang mengalami kegemukan disebabkan individu yang mengalami kegemukan (obesitas) disebabkan individu tersebut merasa tidak puas akan bentuk tubuhnya.

 Percaya diri atau kepercayaan diri menurut Angelis (2000) adalah suatu keyakinan dalam hati, bahwa segala tantangan hidup apapun harus dihadapi dengan berbuat sesuatu. Kepercayaan diri bersifat individual dan tidak di bawa sejak lahir. Louster ( Hervita 2005) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah suatu sikap atau perasaan yakin akan kemampuan diri sendiri sehingga  orang yang bersangkutan tidak cemas dalam bertindak, merasa bebas, tidak malu, dan tertahan sekaligus mampu bertanggung jawab atas yang diperbuat.

Kepercayaan diri itu dipengaruhi oleh harga diri, harga diri tersebut dalam perkembangannya terbentuk dari hasil interaksi individu dengan lingkungan dan atas sejumlah penghargaan, penerimaan dan pengertian orang lain terhadap dirinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri diantaranya adalah konsep diri (Gufron,2010).

Konsep diri terdiri dari:  (a) bagaimana kita melihat diri sendiri sebagai pribadi; (b) bagaimana kita merasa tentang diri sendiri, dan (c) bagaimana kita menginginkan diri sendiri menjadi manusia sebagaimana kita harapkan. Dodgson dan Wood (dalam Aisha, 20012), mengatakan bahwa individu yang mempunyai konsep diri negatif akan merasa dirinya selalu gagal, merasa tidak mampu dan mempunyai pandangan yang buruk tentang dirinya. Di lain pihak,  individu yang mempunyai konsep diri positif mempunyai pandangan yang menyenangkan tentang keadaan dirinya.

 Individu yang  mempunyai konsep diri negatif adalah individu yang melihat dirinya selalu gagal, tidak mampu, dan mempunyai pandangan buruk terhadap dirinya. Brooks (dalam Rakhmat, 1999), ciri-ciri individu yang memiliki konsep diri negatif yaitu (a) peka terhadap kritik; (b) responsif sekali terhadap pujian; (c) sikap hiperkritis; (d) merasa tidak disenangi orang lain; (e) bersikap pesimis.

            Di lain pihak,  individu yang mempunyai konsep diri positif adalah individu yang mempunyai pandangan yang menyenangkan terhadap dirinya. Brooks (dalam Rakhmat, 1999 ) berpendapat bahwa ciri-ciri individu yang memiliki konsep diri positif yakni (a) yakin dengan kemampuannya dalam mengatasi masalah; (b) penerimaan diri yang baik dan merasa setara dengan orang lain ; (c) menerima pujian tanpa rasa malu; (d) mampu bertindak secara lebih spontan; (e) memperlakukan orang lain dengan hangat dan penuh penghargaan.

Menurut Brantly dan Garret (Dalam  Asri,2004), individu yang mengalami kegemukan, dari segi fisik akan memiliki resiko tinggi terkena penyakit

  1. 1.    Diabetes Mellitus

                   Dalam penelitian di Jakarta pada tahun 1982 ditemukan diabetes lebih banyak terdapat pada orang-orang yang gemuk dibandingkan dengan orang-orang yang tidak gemuk. Pada penelitian ini ditemukan 6,7% orang-orang gemuk tersebut menderita diabetes mellitus, sedangkan pada orang-orang yang tidak gemuk hanya 0,95%.

  1. 2.    Tekanan Darah Tinggi

                   Penelitian terhadap 74000 karyawan di Amerika menunjukkan bahwa jelas terdapat hubungan antara bertambah beratnya berat badan dengan tekanan darah tinggi. Penurunan berat badan 3 kg akan menurunkan tekanan darah sistolik 2,5 mm Hg dan tekakan diastolic 1,5 mm Hg.

  1. 3.    Penyakit Jantung

                   Orang dengan kelebihan berat badan lebih mudah terkena penyakit jantung di bandingkan dengan berat badan normal. Jenis penyakit jantung  yang sering terjadi yaitu penyempitan pembuluh darah. Pada orang gemuk, kerja jantung akan lebih besar dan akan menyebabkan pembesaran jantung dan jadi lemah, keadaan yang akan normal kembali apabila berat badan turun.

Akibat kegemukan cenderung menyebabkan individu sering merasa terganggu pergerakannya, gerak badan lebih lambat dan berat sehingga kurang lincah dalam menjalankan aktivitas kesehariannya. Hal tersebut diperkuat oleh American Journal of Epidemiology dalam penelitiannya yang mengungkapkan obesitas yang dialami seseorang pada saat remaja berkaitan erat dengan peningkatan resiko kematian diusia paruh baya. Dari hasil penelitian diketahui bahwa mereka yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan saat remaja diketahui 3-4 kali lebih beresiko mengalami penyakit jantung yang berujung pada kematian; serta beresiko mengalami penyakit jantung yang berujung pada kematian; serta beresiko 2-3 kali terhadap penyakit kanker kolon dan penyakit pernapasan seperti asma dan emfisema. (Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta 1,2010).

Hasil survei nasional di Amerika menunjukkan bahwaprevelensi obesitas pada remaja semakin meningkat, dari 12% pada tahun 1991 menjadi 17% pada tahun 1998. Hal serupa juga ditemui di DKI Jakarta yang menunjukkan prevelensi obesitas yang meningkat seiring dengan pertambahan umur. Pada anak umur 6-12 tahun ditemukan obesitas sekitar 4%, pada remaja 12-18 tahun ditemukan 6,2%, dan pada umur 17-18 tahun  11,4%. Kasus obesitas pada remaja lebih banyak ditemukan  pada wanita (10,2%) disbanding laki-laki (3,1%).(Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta 1,2010).

              Dari segi psikologis, kegemukan di anggap sebagai keadaan yang hanya akan memperburuk tampilan. Dalam pergaulan hidup sehari-hari, individu yang menderita kegemukan akan merasa kurang percaya diri dan merasa tampilannya kurang indah dipandang mata. Pada akhirnya dapat memunculkan perasaan tertekan atau bahkan depresi karena bentuk tubuh yang dirasa kurang ideal. Di kalangan remaja, obesitas merupakan permasalahan yang merisaukan, karena dapat menurunkan rasa percaya diri seseorang dan menyebabkan gangguan psikologis yang serius. Belum lagi kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Dapat di bayangkan jika obesitas  terjadi pada remaja, maka remaja tersebut akan tumbuh menjadi remaja yang kurang percaya diri.(Nuraini 2004)